
Satu Langkah Sejuta Senyum untuk Korban Bencana Gunung Kelud
Acara
04 Maret 2014
Gunung Kelud merupakan salah satu gunung paling aktif di Indonesia. Meletus pada tahun 2007 dan kembali meletus pada tahun 2014, menyisakan banyak dampak yang luar biasa. Bukan hanya pada keberadaan gunung itu sendiri yakni di Kediri, namun juga dirasakan di tempat lain yang jaraknya beratus-ratus kilometer. Dampak paling parah tentu saja Kediri dengan radius 10 km dari titik kawah. Namun dampak yang juga mengenaskan di daerah Malang utara, tepatnya Kecamatan Ngantang, Malang.
Biru Berbagi bertajuk "Satu Langkah Sejuta Senyum" berkesempatan untuk mengunjungi lokasi bencana di kecamatan Ngantang, Malang, lokasi terkena dampak letusan gunung Kelud. Berbekal petunjuk dari PMI (Palang Merah Indonesia), Tim Biru Berbagi mengunjungi lokasi tersebut pada hari Sabtu, 1 Maret 2014. Perjalanan lancar tanpa kendala yang berarti. Berikut sekelumit kisah perjalanan menuju Kecamatan Ngantang, Malang.
Perjalanan dimulai dari Kantor Biru Bintang Diponggo, dimulai pukul 07.00. Cuaca yang cerah berawan seakan mendukung untuk perjalanan. Arus traffic yang tidak begitu padat, melewati tol satelit berakhir pada ujung tol gempol, dan terus menyusuri jalan di kecamatan pandaan. Mulai masuk kota Malang, suasana kota Malang hingga Batu mulai terasa, sejuk dan segar.
Perjalanan diteruskan menyusuri pinggiran bukit untuk menuju lokasi bencana. Ketika sampai di daerah Pujon, pemandangan mulai berubah. Pohon tidak berwarna hijau lagi, namun sedikit keabuan, air sungai yang biasanya jernih, menjadi sedikit kecoklatan. Tampak pohon rusak di sana sini. Perjalanan terhenti karena beberapa kendaraan di depan masih belum berjalan. Terdapat aparat polisi berjaga dan mengatur arus kendaraan. Ternyata longsor menyebabkan jembatan di daerah Pujon rusak tergerus lahar dingin Gunung Kelud. Terpaksa diatur arus buka tutup, demi kelancaran perjalanan.
Melewati jembatan Pujon, suasana semakin menegangkan. Banyak kendaraan TNI yang lalu lalang, dan beberapa tentara hilir mudik. Namun tanpa disadari telah melewati daerah bencana. Sesampai di pintu gerbang tempat wisata Waduk Selorejo – yang sudah menjadi posko bencana, Tim Biru Berbagi menuju posko PMI.
Dengan kesabaran menunggu untuk dapat bertemu dengan Bapak Kusumo, koordinator Posko. Selang beberapa saat, Bapak Kusumo hadir dan beramah tamah serta menyerahkan bantuan untuk korban bencana Gunung Kelud, berupa sembako, susu, pakaian bekas layak pakai, alat tulis sekolah. Biru berbagi telah melaksanakan misi kemanusiaan, berbagi untuk sesama. Kewajiban kita semua sebagai sesama manusia, untuk merasakan derita mereka, membantu dan meringankan beban penderitaan mereka.
Tim Biru Berbagi dipersilakan melihat lokasi bencana, agar mengetahui secara langsung dampak yang terjadi disana. Lokasi bencana tersebut masih terisolasi, tidak semua kendaraan bisa melewatinya. dikhawatirkan bisa mengganggu proses rehabilitasi lokasi. Jalan masuk dijaga aparat yang memeriksa setiap kendaraan yang lewat.
Dengan didampingi bapak Wardiman sebagai salah satu anggota PMI. Beliau mengantar ke lokasi dengan mengendarai ambulan. Mobil sipil tentu tidak bisa melewati pos penjagaan ini. Terlihat waduk Selorejo, dari jauh tampak kecoklatan. Tentu saja dampak dari abu gunung Kelud. Memandang ke bawah, tampak endapan sungai dengan lumpur pasir menutupi. Beberapa sawah rusak, gersang, dan berwarna coklat. Pemandangan yang sangat tidak menyenangkan.
Pak Wardiman bercerita tentang saat terjadinya letusan pada hari Kamis, 13 Februari 2014 sekitar pk. 22.00 beliau sudah tiba di lokasi untuk mengevakuasi penduduk yang terluka akibat kejatuhan atap rumah. Beberapa diantaranya sudah meninggal. Darah, tangisan, dan jeritan dimana-mana. Dari langit turun hujan kerikil. Suasana panik dan mencekam.
Kisah lain diceritakan Bapak Herman penjual es tebu di dekat lokasi bencana. Pada saat evakuasi, beliau takut kehilangan istri dan anaknya, karena para anak-anak dan perempuan yang lebih didahulukan untuk di evakuasi. Namun, Syukur beliau akhirnya dipertemukan kembali dan dapat berkumpul dengan keluarganya.
Demikan kisah dari Tim Biru Berbagi dalam memberikan bantuan terhadap korban bencana Gunung Kelud. Semoga bantuan yang diberikan dapat bermanfaat.
Penulis: Anik Sulaiman